Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Rimba Hidup

Rimba Hidup Oleh: Syarifudin Emseh Sayangku, kau boleh suguhkan kopi. Demi kebebasan malam ini. Kau boleh pula suguhkan susu. Demi kebebasan malam ini. Kau boleh suguhkan anggur, teh, soda, air ... apa pun. Semuanya demi kebebasan malam ini. Malam ini adalah rimba di bawah rembulan. Rimba meraung dalam kepalaku. Rimba meraung dalam kepalamu. Rimba berluka-luka, berduka-duka, bersusah-susah, berdarah-darah. Dan dalam rimba lukaku lukamu, di sana mengalir sungai air mata. Di sana menjadi saksi, bahwa malam ini lukaku lukamu mengalir bersama darah kita yang bergejolak. Aku inginkan lukamu terbaring di atas lukaku. Aku inginkan airmatamu menyatu dengan airmataku. Aku inginkan darahmu mengalir bersama darahku. Aku inginkan kamu terbaring di angkasa. Dan bila kita lihat malam ini tanpa bintang, itu karena mereka malu. Sayangku, kita adalah bagian dari langit. *** Sayangku, mari naik menuju angkasa. Di sana lukaku dan lukamu terlihat dari

Larasati Mahaayu

Naskah Lakon LARASATI MAHAAYU Karya Syarifudin Emseh DRAMATIC PERSONA LARASATI                                     MAHAAYU PETIT                                              ABDI/PENGKHIANAT CIMAN                                            ABDI AMINAH                                         ABDI SARASWATI                                 PEMBANGKANG/ADIK YADI YADI                                               KAKAK SARASWATI MINI                                               PERAMAL “BOS” ORANG-ORANG BABAK PERTAMA PANGGUNG DISETTING DI SUDUT PASAR. WARGA DESA TERSEBUT DALAM PROSES KEHILANGAN AKAL WARAS. LARASATI MENARI-NARI. SEMENTARA DI SEKILILINGNYA PARA WARGA DESA TERSEBUT BERMUKA SUMRINGAH. ADA SESEORANG YANG DIIKAT PADA SEBUAH TIANG. ORANG TERSEBUT ADALAH SARASWATI. LARASATI MENGUASAI SELURUH PIKIRAN WARGA DESA TERSEBUT. DI ANTARA WARGA TERSEBUT, ADA SESEORANG BERNAMA PETIT YANG SUDAH MEMBAWA PARANG. IA MENGGENGGAM PARIT T

Abdi Maso

Naskah Monolog “ ABDI MASO ” Karya Syarifudin Emseh PANGGUNG BEBAS. CAHAYA BEBAS. TATA RIAS BEBAS. PERSOALAN ARTISTIK SELURUHNYA DILIMPAHKAN KEPADA IMAJINASI PARA PEMBACA DAN PENGGARAP NASKAH PERTUNJUKAN INI. SEORANG PEREMPUAN YANG SENYUMNYA BUKAN KEPALANG SANGAT MISTERIUS. DIA MEMAIN-MAINKAN BEGITU LIHAI BIBIRNYA MEMBUAT BERANEKA RAGAM SENYUM SEPERTI MENYINDIR, SENANG, MEREMEHKAN, DAN LAIN-LAIN. RAUT WAJAHNYA MENJADI SAKSI BISU SEGALANYA YANG TELAH IA LEWATI DALAM HIDUPNYA. KIRA-KIRA 28 TAHUN MUNGKIN BISA LEBIH. DIA MEMAIN-MAINKAN TUBUHNYA SEPERTI BONEKA DAN SEOLAH-OLAH ADA YANG MEMAINKANNYA. BERTERIAK IA SESEKALI. TERTAWA IA SESEKALI. MENANGIS IA SESEKALI. SEMUANYA SERBA MISTERIUS. TAPI DIA SEPENUHNYA SADAR BETUL APA YANG IA LAKUKAN. SESUDAH IA MEMAIN-MAINKAN TUBUHNYA SEPERTI BONEKA ITU, TIBA-TIBA SOROT MATANYA SANGAT TAJAM MELEBIHI PEDANG, PARANG, DAN SEJENISNYA. DALAM GRADASI YANG SEMPURNA, EMOSI BAGI SIAPA SAJA YANG MELIHATNYA BEGITU GEMETAR DAN TAKUT SE