Langsung ke konten utama

Burung Tekukur Tua

Karya : Dimas Fajar Dzulqarnain


Pagi hari ini, matahari diragukan keceriaannya. Tetapi, para burung itu masih sanggup bernyanyi mesra, sembari menunggu pakan yang lezat dan nikmat dari majikannya.

Pada menit-menit berikutnya, mereka semua mulai berhenti bernyanyi. Satu per satu memikirkan keberadaan majikannya. Sampai keadaan benar-benar sepi, Tekukur Tua memulai pemberbicaranya kepada rekan-rekan seperburungan atas kejadian tadi malam.

Eheheheh.. Kalian pasti memikirkan keberadaan si kolot itu kan?” Ujar si Tekukur Tua sambil tersenyum

Iyaa..”. Serentak burung-burung mengangguk-nagguk

“Kemana Si Kolot itu pergi? Tak biasanya terlambat.”. Jalak mengerenyitkan dahinya

“Aku dengar tadi malam. Si Ujang manusia yang bekerja pada si kolot. Dia berbicara kepada salah satu teman si kolot yang suaranya lantang. Membuatku hampir menabrakan diri ke sangkar reot ini hahahah..”. Tekukur Tua kesal sekaligus lucu

“Berbicara tentang apa?” Jalak penasaran

“Si kolot terkena penyakit sesak napas ditambah demam, dilanjutkan dengan stroke mendadak”. Ujar si Tekukur tua.

Bruukkk...

Semuanya kaget ketika kedatangan orang tak dikenal suruhan si ujang. Melihat setiap burung di sangkar, layaknya maling yang akan menggondol semua burung dan sangkarnya. Setelahnya orang tersebut itu pergi. Dilanjut kedatangan Si Ujang.

“Kalau majikanku sakitnya lama, bisa-bisa pakan burung habis”. Si ujang meracau sambil memberi makan kucing-kucing yang sudah kekenyangan dan dilanjutkan memberi pakan burung-burung.

“Kudengar-dengar, kita kedatangan tikus-tikus yang kelaparan. Tikus-tikus itu melahap semua pakan kita di gubug itu. Kata si ujang, persediaan pakan yang diberikan si kolot sebelum si kolot sesak napas, ludes disambar tikus-tikus kelaparan itu. Mungkin ini adalah persediaan terakhir. Burung Puter berbicara lantang, menegaskan keadaan para burung yang sedang krisis.

“Ahhh... aku tahu ini, kudengar gara-gara kucing yang selalu kekenyangan diberi makan oleh si ujang. Membuat Si Kucing enggan menangkap tikus-tikus tersebut. Malah aku pernah melihat di pojok sana, para kucing sedang bermain dengan tikus-tikus tersebut. Aku heran, kenapa mereka begitu harmonis dan solid”. Kata burung Saeran yang terbang kesana kemari menjaga kawasan si kolot. 

“Aku pun juga pernah melihat. Waktu itu para kucing menangkap pimpinan tikus yang sedang membawa pakan kita. Para kucing tadinya mau melahapnya, tetapi si ujang malah mengganggu para kucing yang akan melahap tikus itu. Setelahnya tikus dilepaskan oleh kucing  itu dan kabur entah kemana. Ujang juga sempat memarahi para kucing itu akibat kelalaian para kucing”. Puter menegaskan lagi

Semua burung mendadak stress, satu persatu menabrakan diri ke dinding sangkarnya masing-masing. Si ujang kepalang terkejut dengan kejadian itu. Tetapi karena si ujang tolol, ujang tidak tahu keresahan apa yang di alami burung-burung tersebut. Ujang tetap santai memberi persediaan pakan kepada burung-burung yang sedang panik dilanda keadaan.

“Duh.. Butuh pisang. Persediaan pisang habis.”. Ujang sambil melihat kenari-kenari si kolot

Dengan kreatif, ujang berlari ke kebun milik tetangganya si kolot. Mengambil beberapa pisang matang di pohon milik tetangga si kolot itu.

Melihat tingkahnya, burung-burung kembali tenang. Burung-burung merasa si ujang akan menemukan solusinya sendiri.

Semua burung bersorak untuk si ujang atas prestasi dia “ yeeaahhhhh”. Dilanjutkan dengan bernyanyi merdu sambil berharap si kolot kembali mengurus mereka dan memendam rasa kangen mereka terhadap si kolot yang mengurus mereka dengan baik dan penuh dengan kebahagian serta kenyamanan.

Keesokan harinya. Orang mencurigakan itupun datang bersama si ujang. Ujang diberinya beberapa puluh ribu sambil menunjuk si Jalak dan membawanya pergi.

“nah gini.. satu burung dijual, sisanya terselamatkan. Cerdas memang aku”. Sambil menyiapkan pakan untuk kucing-kucing pemburu tikus.

Semuanya meracau..

Semuanya hancur..

Semuanya kembali menabrakan dinding sangkarnya masing-masing..

Di hari berikutnya, Tekukur Tua itu mati kelaparan. Saeran mulai kabur dari wilayah si kolot dan puter digondol orang tak dikenal.

Selagi menunggu Si kolot sehat, kejadian itu terus terulang..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI BUKU BURUNG-BURUNG MANYAR KARYA YB. MANGUNWIJAYA

RESENSI BUKU: BURUNG-BURUNG MANYAR Karya YB. Mangunwijaya Oleh: Dara Nuzzul Ramadhan* Judul Buku        : Burung-Burung Manyar Pengarang         : Y.B Mangunwijaya Penerbit            : Djambatan Tahun                : 2007 ISBN                : 978-979-428-528-2 Jumlah Halaman : 319 Halaman Roman Burung-Burung Manyar adalah roman yang bisa kita bilang menceritakan pengalaman batin seorang laki-laki keturunan ningrat, asli Indonesia, yang berpihak kepada Belanda dibanding berpihak kepada Indonesia, tanah airnya sendiri. Membacanya menambah sudut pandang kita terhadap peristiwa yang terjadi pada masa prakemerdekaan dan pascakemerdekaan. Pasalnya, Selama ini yang kita ketahui adalah sejarah-sejarah dari sudut pandang bangsa Indonesia yang pro terhadap republik ini sendiri. S...

PRESS RELEASE PENTAS PRODUKSI TEATER TEKSAS KE-XXVI "SEBUAH HIDANGAN DAN EFEK KUPU-KUPU"

11 November, 2024 RESONASI KERESAHAN; PENTAS PRODUKSI TEATER TEKSAS KE-XXVI "SEBUAH HIDANGAN DAN EFEK KUPU-KUPU" Teater Teksas merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang berada di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jenderal Soedirman yang bergerak di bidang kesenian, khususnya seni pertunjukan. Untuk merealisasikannya Teater Teksas melaksanakan Pentas Produksi sebagai salah satu media berekspresi mengenai isu sosial yang relevan. Pada tanggal 25 dan 31 Agustus 2024 Teater Teksas telah sukses menyelenggarakan Pentas Produksinya yang ke-26 dan dilaksanakan di Kota Cirebon serta Purwokerto, tepatnya di Gedung Kesenian Rara Santang (Cirebon) dan Aula Gedung Bambang Lelono, FIB UNSOED (Purwokerto). Pementasan ini disutradarai oleh Iqbal Eksa Febrian dengan dibantu oleh Fahazarul Hafiliani Ilmida sebagai asisten sutradara serta tim panggung lainnya yaitu, tata panggung oleh Abrar Rabbani Tholib, Wulida Musarop, Shofana Zainul Arifin, Akmal Nur Iskandar, dan Muhammad Fat...

PRESS RELEASE STUDI PENTAS TEATER TEKSAS 2023 “KETAKUTAN PADA TEMPAT BERHENTI”

  PRESS RELEASE STUDI PENTAS TEATER TEKSAS 2023 “KETAKUTAN PADA TEMPAT BERHENTI”               Teater Teksas merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang berada di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jenderal Soedirman. Pada hari Jumat, 8 September 2023 Teater Teksas telah menyelesaikan studi pentasnya di Aula Bambang Lelono Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman. Pementasan ini disutradarai oleh Abrar Rabbani Thalib dan Asisten Sutradara atau Astrada oleh Sita Fatimah Nailah. Kemudian untuk aktor diperankan oleh Lutfi Anjani sebagai Raya, Zeuska Azis Alfarizi sebagai Bayang, Nur Rohman Wakhid sebagai Bapak, Fahazarul Hafiliani Ilmida sebagai Ibu, dan Salwa Aprillia Adyaleca sebagai Adik. Tim panggung dalam studi pentas kali ini terdiri dari tim musik dimainkan oleh Iqbal Eksa Febrian dan Muhammad Zhillan, tim mekos (make up dan kostum) oleh Nurul Lutfiyah, Bulan Septiani, dan Sabina Nurul Choirunnisa, tim setting ole...